Meski semuanya masih dinamis, anggap saja, selain PDIP, PKB, Golkar dan PKS, masih ada 6 partai lagi yang belum diketahui mau berkoalisi model apa. Jika saja Nasdem berkoalisi dengan PPP, dipastikan Pilbup Blora akan diikuti dua pasang calon.
Ada beberapa kemungkinan yang bisa terjadi memang. Pertama, dari sisa Parpol yang ada, Nasdem (7), PPP (5), Hanura (2), Demokrat (3), Gerindra (2) dan Perindo (1), bisa saja mereka melebur jadi satu untuk mengusung pasangan calon Bupati dan calon Wakil Bupati. Sehingga nantinya yang akan “bertarung” di Pilkada Blora ada dua pasang calon.
Kemungkinan kedua, bisa jadi parpol-parpol itu akan mengelompok menjadi dua dan masing-masing kelompok akan mengusung pasangan sendiri. Sehingga nantinya jumlah calon yang akan “tarung” menjadi tiga pasang calon.
Yang paling memungkinkan jika sisa parpol yang ada berkelompok menjadi 2, kelompok pertama adalah Nasdem (7) dengan Hanaura (2). Sementara kelompok kedua PPP (5), Demokrat (3), Gerindra (2) dan Perindo (1).
Kemungkinan lain, bisa saja nantinya ada beberapa Parpol bergabung dengan koalisi yang di bangun PDI-P, Nasdem tetap saja yang mempunyai kans mengusung pasangan calon. Cukup hanya berkoalisi dengan Hanura misalnya, secara aturan sudah bisa mengusung calon.