” DARI beberapa titik longsor yang ada, karena keterbatasan anggaran, tahun ini sementara prioritas penanganan di dua lokasi itu, yakni di Kelurahan Tambahrejo dan Mlangsen, Kecamatan Blora Kota. ”
BLORA,topdetiknews.com – Dinas PUPR Kabupaten Blora melalui Bidang Sumber Daya Air (SDA) bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Semarang segera tangani longsor di wilayah Kelurahan Tambahrejo dan Mlangsen.
Dijelaskan Kepala Dinas PUPR Blora, Ir. Samgautama Karnajaya, MT, melalui Kabid Sumber Daya Air (SDA) DPUPR Blora, Surat, ST, MT, pihak BBWS sudah survey lapangan dan direncanakan Jumat (12/5/23) akan dilakukan pengukuran.
‘’ Rencana hari ini akan dilakukan pengukuran, InsyaAllah semoga mulai pekan depan sudah bisa realisasi,’’ jelas Kabid SDA DPUPR Blora, Surat, Jumat (12/5/23).
Dikemukakan, dari beberapa titik longsor yang ada, karena keterbatasan anggaran, tahun ini sementara prioritas penanganan di dua lokasi itu, yakni di Kelurahan Tambahrejo dan Mlangsen, Kecamatan Blora Kota. ‘’Untuk lokasi longsoran yang lain akan diupayakan menjadi prioritas penanganan di tahun berikutnya,’’ tambah Surat.
Diketahui, saat ini sedikitnya ada 8 titik longsoran di dua Kecamatan (Blora dan Jepon) di wilayah Kabupaten Blora yang mendesak ditangani karena ancam pemukiman warga.
Sebanyak 8 titik lokasi longsoran yang berada di sungai Lusi utama tersebut, masing-masing di Kelurahan Tambahrejo, Jetis, Kedungjenar, Mlangsen, Bangkle dan Karangjati.
Untuk kondisi longsoran di Kelurahan Tambahrejo, sedikitnya ada empat rumah warga yang berada di bantaran sungai Lusi terancam longsor. Jika tidak ada penanganan segera tidak menutup kemungkinan rumah-rumah warga itu akan ambrol. Bahkan, perkembangan terakhir bahkan ada tambahan dua rumah, sehingga total ada 6 rumah.
Menurut Kepala Kelurahan Tambahrejo, Marthin Ukie Andhana,SE,M.Si, ketika saat ini ada enam rumah warganya, semua berada di pinggiran sungai Lusi terancam ambrol.
Dijelaskan, rumah warga yang terancam ambrol itu diantaranya milik Wiji, Munaji, Sunarti dan rumah milik Nyoman. ‘’Semuanya berada di wilayah RT 4 RW 2 Kelurahan Tambahrejo. Yang paling parah kondisinya rumah milik Nyoman,’’ jelas Lurah Ukie. *)