” MASIH ada dua parpol besar ( PDIP dan PPP) yang BENAR-BENAR sulit dibaca mau kemana di Pilkada Blora 2024. Kabar kuat, PDIP yang di Pileg kemarin mendapatkan 8 kursi akan all out mengusung calon sendiri, dengan syarat harus berkoalisi dengan parpol lain. Dan melihat nada-nadanya tinggal 1 Parpol yang tersisa, yakni PPP ( 3 kursi) bisa jadi sosok yang sudah ramai disebut-sebut akan maju Pilkada Blora, Abunafi akan menjadi bayang-bayang melawan petahana Arief Rohman. ”
MESKI Gerindra dan Demokrat resmi mengusung pasangan Arief Rohman – Sri Setyorini (ASRI), sosok Abunafi masih menjadi bayang-bayang bakal melawan petahana di Pilkada Blora 2024. Pasalnya, masih ada dua parpol besar, yakni PDIP ( 8 kursi) dan PPP ( 3 kursi ) yang belum diketahui arahnya bakal mengusung pasangan siapa di Pilkada yang sesuai jadwal akan dihelat November tahun ini.
Belakangan ini, di sejumlah pelosok Blora telah terpampang poster Andyka berukuran jumbo. Sosok inilah yang disebut-sebut akan berpasangan dengan Abunafi. Hanya saja sejauh mana kebenarannya, tampaknya masih menunggu proses panjang dan jalannya juga berliku. Kalau ditanya persentase peluangnya, bisa jadi masih fifty – fifty. Bisa jadi iya dan sebaliknya bisa jadi tidak.
Diketahui, banyak yang terhenyak, sempat muncul wacana bahwa Gerindra Blora Not for Sale di Pilkada Blora 2024, endingnya, Kamis (1/8/2024) petang, Partai yang Ketua Umumnya H. Prabowo Subianto itu, menurunkan rekomendasi untuk pasangan Arif Rohman – Sri Setyorini (ASRI). Wah benar-benar full power ini pasangan ASRI di Pilkada Blora 2024.
Dengan rekom Gerindra itu, dukungan Parpol kepada ASRI hampir mencapai 50 persen dari total jumlah kursi DPRD yang ada di Kabupaten Blora ( 22 kursi ). Rinciannya, PKB 11, Nasdem 5, Perindo 1 dan Gerindra 5 kursi, serta PSI sebagai partai pendukung.
Menyusul Gerindra, pasangan bakal calon kepala daerah (Bacakada) Arief Rohman dan Sri Setyorini (Asri ) juga menerima surat rekomendasi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat untuk maju pada Pilkada Blora 2024 pada bulan November mendatang. Semakin mantap saja dukungan ke ASRI, dengan rekomendasi dari Demokrat yang mempunyai 3 kursi di DPRD Blora, total sudah 25 dari 45 kursi yang ada di DPRD Blora yang mendukung ASRI.
Jumlah itu akan terus bertambah, karena meski rekomendasi PKS ( 3 kursi) belum turun, namun prediksi kuat juga akan mendukung ASRI. Demikian juga Golkar ( 5 Kursi), info terakhir untuk tingkat DPD dan DPD usulan rekomnya ke DPP juga ke pasangan ASRI. Termasuk Hanura (1 kursi) usulan rekomendasi dari DPC ke DPD Jawa Tengah juga ke pasangan ASRI.
Masih ada dua parpol besar ( PDIP dan PPP) yang sulit dibaca mau kemana di Pilkada Blora 2024. Kabar kuat, PDIP yang di Pileg kemarin mendapatkan 8 kursi akan all out mengusung calon sendiri, dengan syarat harus berkoalisi dengan parpol lain. Dan melihat nada-nadanya tinggal 1 Parpol yang tersisa, yakni PPP ( 3 kursi) bisa jadi sosok yang sudah ramai disebut-sebut akan maju Pilkada Blora, Abunafi akan menjadi bayang-bayang melawan petahana Arief Rohman.
Hanya, sekali sekedar hanya, jika PPP nantinya juga mendukung ASRI, dipastikan Pilkada Blora akan diikuti oleh calon tunggal. Sementara itu, jika PPP tidak mendukung ASRI, kemungkinan besar akan berkoalisi dengan PDIP untuk memunculkan calon, besar kemungkinan Pilkada Blora 2024 akan diikuti dua pasang calon.
Akan Maju
Berikut statement H.Abunafi ketika dikonfirmasi apakah akan maju, dia menandaskan, hampir pasti dirinya akan maju di Pilkada Blora 2024. Ketika ditanya siapa yang bakal digandeng, dia belum menyebut sosoknya. Namun demikian, dimungkinkan kuat Abunafi akan berpasangan dengan Andyka dari PDIP. ”Kalau memang masyarakat menghendaki dan itu juga kehendak Gusti Allah saya akan maju sebagai calon Bupati,” tandasnya, Senin ( 20/7/24) lalu.
Dia mengemukakan, belakangan ini ada sejumlah orang yang WA dirinya yang intinya berharap sudah saatnya Abunafi memimpin Blora. Harapannya, mudah-mudahan Abunafi yang pernah menjabat Wakil Bupati Blora di era Bupati Djoko Nugroho periode pertama itu, menjadi pemimpin yang dekat dengan masyarakat dan bermanfaat untuk banyak orang.
”Ada beberapa orang yang WA saya beserta harapannya. Jawaban saya mengiyakan, dan memang tidak ada cita-cita lain dalam hidup saya kecuali harapan itu. Kalau Gusti Allah menghendaki, bisa saja saya maju,” tandas Abunafi.
Diketahui, di bulan Maret 2024 lalu, nama H. Abunafi, SH mulai disebut-sebut akan meramaikan bursa di Pilkada Blora 2024. Berikut komentar Mbah Abu, panggilan akrab Abunafi ketika disinggung tentang persoalan tersebut.
Dalam obrolan sekitar tiga menit melalui sambungan telepon, Abunafi panjang lebar bercerita soal apakah ikut maju di Pilkada Blora 2024 atau tidak. ‘’Air mengalir, semua tergantung kehendak Allah,’’ tandasnya, Senin (11/3/24).
Ketika ditanya sudah ada media yang mulai memberitakan, Abu mengatakan, akhir-akhir ini dirinya memang dikejar pertanyaan oleh beberapa wartawan, tentang kemungkinan dirinya nyalon atau tidak di Pilkada 2024. Dan atas pertanyaan itu awalnya dijawab dengan pertanyaan, apa masih layak ?
Dikatakan, dengan jawaban itu, tetap saja dikejar dengan pertanyaan sekaligus pernyataan, bahwa dirinya masih layak karena saat Pileg 2024 kemarin by name (perolehan suara atas nama dirinya) dan suara lapangan sangat bagus. ‘’Saya jawab jangan jadi kompor.’’
Untuk hasil Pileg 2024, Abunafi yang pernah menjadi Wakil Bupati 2010- 2015 itu mengakui jika tidak jadi legislator. Hanya dari informasi lapangan, perolehan suaranya (by name) Abunafi di Blora masih di angka 34.000. ‘’Masalah saya tidak jadi di Pileg 2024, itu sudah kehendak-Nya dan saya legawa.’’
Lebih lanjut diceritakan, karena terus dikejar pertanyaan seputar dirinya nyalon atau tidak, dirinya mengatakan, hari esok adalah milik Allah. ‘’Dan memang itu benar adanya, kita tidak tahu rencana Allah di hari esok. “
Masih menurut Abu, meski sudah dijawab bahwa dirinya nyalon atau tidak tergantung kehendak Allah, tetap saja diberondong dengan pertanyaan, kalau begitu berarti siap maju Pak ? Kalau maju nanti pertama apa kedua ?
‘’Akhirnya saya jawab, maju tidak tergantung kehendak Allah. Apakah maju sebagai pertama atau kedua juga kehendak Allah. Ingat di tahun 2015 itu diluar dugaan kita semua. Karena saya sendiri waktu itu tidak ada pikiran untuk maju,’’ pungkasnya.
Hanya, sekali lagi hanya, agak menggelitik dengan statemen Arief Rohman bahwa pihaknya akan terus melakukan komunikasi intens dengan parpol-parpol lain. Intinya, pihaknya ingin Pilkada Blora kali ini harus adem ayem, kebersamaan agar masyarakat tidak terlalu terbelah. Apakah ini kode halus bahwa Pilkada Blora akan diikuti oleh calon tunggal ? Atau kode lain ? ***