Barongan “Singo Lodro” Akan Manggung di Alun-Alun Blora, Berikut Pertunjukan Rakyat Lainnya Yang Juga Akan Tampil

oleh -207 Dilihat
oleh
Illustrasi : Youtube
Ucapan pelantikan Dewan

” BERBAGAI kesenian tradisional khas Blora akan tampil di GESPER secara terbuka di alun-alun. Diantaranya Ledhek Barangan, Wayang Krucil dan Jedoran. Empat jenis kesenian tersebut dipilih untuk ditampilkan, karena merupakan kesenian yang lekat dengan budaya spiritual di masyarakat Blora. ”

BLORA, topdetiknews.com – Barongan “Singo Lodro” dari Desa Todanan, Kecamatan Todanan, akan tampil di alun-alun Blora, Senin (8/7/24). Kesenian khas Blora ini merupakan salah satu dari beberapa seni tradisional lainnya di Gelar Seni Pertunjukan Rakyat (GESPER) dalam rangkaian Festival Budaya Spiritual Kabupaten Blora 2024 yang diselenggarakan oleh Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa Kemendikbudristek RI bekerjasama dengan Pemkab Blora tanggal 8 – 10 Juli 2024.

Semua suguhan seni tradisional khas Blora yang akan ditampilkan secara terbukadi alun-alun dalam Gelar Seni Pertunjukan Rakyat (GESPER) tersebut, akan dimulai sore jam sekitar pukul 14.30 WIB, hingga malam.

Bupati Blora

Ada yang lain dari sajian barongan Gaprak yang akan ditampilkan Sanggar Seni Barong “Singo Lodro”, Desa Todanan Blora ini. Sebagai latar, barongan kuno hadir di Blora di era penjajahan Belanda sampai di tahun 1960 -an.

Kesenian Barongan disajikan jika ada acara pentas arak-arakan, kemudian jika berpapasan dengan kelompok barongan lain, bisa dipastikan saling hantam. Dengan latar sejarah barong kuno yang saling hantam itu, nama saling hantam kepala topeng barongan, dikembangkan dengan nama GAPRAK yang bermakna saling hantam kepala barongan.

Berbagai kesenian juga akan tampil di GESPER, diantaranya Ledhek Barangan, Wayang Krucil dan Jedoran. Empat jenis kesenian tersebut dipilih untuk ditampilkan, karena merupakan kesenian yang lekat dengan budaya spiritual di masyarakat Blora.

Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Blora, Iwan Setiyarso menjelaskan, banyak kesenian tradisional yang memiliki fungsi ritual atau upacara adat, sehingga tidak hanya berfungsi sebagai media pertunjukan hiburan tetapi juga sebagai bagian dari kegiatan spiritual adat.

Baca Juga :  Dibutuhkan “Kedewasaan” Sikapi Polemik Seragam Sekolah

“Melalui Festival Budaya Spiritual 2024 gelaran pertunjukkan kesenian tradisi menjadi media promosi tersendiri untuk Pemkab Blora serta sarana komunikasi sosial dalam masyarakat,” ungkap Iwan.

Terpisah, Edi Kalbu, tim kerja dari kegiatan GESPER memaparkan, pagelaran wayang krucil menjadi bagian pembuka dengan lakon epiknya “Samin Surosentiko” yang akan disajikan Sanggar Seni Cahya Sumirat, Dukuh Pangkat Desa Purwosari, Kabupaten Blora, dengan dalang Ki Nuryanto.

Dikemukakan, wayang Krucil Blora merupakan salah satu produk kesenian tradisional turun temurun dengan bentuk pertunjukan wayang mirip wayang kulit namun menggunakan wayang yang terbuat dari kayu pipih. Pembeda dari sajian pertunjukan yang mencolok lainnya pada kelir (layar) , yakni adanya lubang segi empat di depan dalangnya (menyerupai jendela).

Kesenian ini memiliki fungsi sama dengan seni tradisi lainnya. Pagelaran dilakukan dalam kaitan dengan upacara ritual masyarakat, seperti Gebyak Syawal, Suran, Sedekah bumi atau berdasarkan kaul keinginan masyarakat yang ada kaitannya dengan peristiwa penting dalam kehidupannya.

Jedoran

Seni tradisi dari Blora lainnya yang akan ditampilkan di GESPER, adalah Ngelik Jedoran. Seni yang memiliki kesamaan dengan kesenian Trebangan, bercirikan Islami dengan melafaskan sholawat berjanjen. Kesenian Jedoran terlantun antara kombinasi lagu islami Bahasa Arab dan Jawa didukung vokal latar para penabuh alat musik pengiringnya. Tampilan Kesenian Jedoran memainkan lagu Sholawat maupun lagu berkisah Walisongo.

“Lantunan jedoran ini menjadi bagian penting didalam rangkaian acara pembuka serah terima kegiatan Festival Budaya Spiritual 2024 sebagai pembungkus doanya,” jelas Edi. Dikatakan, sebagai grup penyaji adalah Paguyuban Terbang Jedhoran “Soponyono”, dari Desa Sitirejo, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora, pimpinan Moch. Sodig Ah.

Berikut juga akan tampil Tayub atau Ledek Barangan. Sebuah kesenian yang sudah sangat populer Blora. Seni Tayub merupakan seni pertunjukan ritual kerakyatan dan memiliki makna dan filosofi yang dalam. Seni Tayuban pada umumnya dipentaskan pada upacara adat yaitu sedekah desa, sedekah bumi atau upacara adat lain. Pada gelaran kali ini, tayub Blora seni tari rakyat yang beda dengan seni tayub dari daerah lain. Dalam kesempatan ini akan tampil Paguyuban Seni Tayub “Mustika Manis” dari Kecamatan Jepon.

Baca Juga :  Bupati Persilahkan Yang Merasa Dirugikan Lapor Dengan Syarat Disertai Bukti-Bukti Yang Kuat

Kehadiran GESPER pada Festival Spiritual Budaya 2024, lanjut Edi, akan menjadi ajang panggung terbuka dan ruang pengembalian roh ciri khas seni Tayub Blora tentang penghayatan Pambekso etika dan estetika baik dari iringan gamelan ataupun tata tarian gaya Blora.

“Dengan adanya kegiatan gelar tayub Blora, lewat alunan gending yang dibawakan oleh para joget dan wirosworo yang diiringi suara gamelan yang di tabuh oleh pengrawit. Sehingga para pandemen tayub yang kangen terhadap seni tayub bisa terobati karena lama gaya tayub Blora telah jarang disuguhkan,” ungkap Edi.

Dengan berbagai suguhan kesenian tradisional kha Blora di alun-alun tersebut, Kepala Dinporabudpar Blora, Iwan Setiyarso mengajak kepada seluruh masyarakat untuk ikut meramaikan acara. ”Ini acara terbuka. Kami mengajak masyarakat untuk hadir beramai-ramai menyemarakkan acara GERPER ini. Akan ada sajian jajan tradisional Blora secara gratis,” ungkapnya. ***

Reporter : Muji
Editor : Daryanto

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.