- Di Banjarejo 2 Rumah Roboh 4 Rusak Ringan
BLORA, topdetiknews.com – Hujan deras yang terjadi sekitar 3 jam lebih, Sabtu (1/3/2023) sore, mengakibatkan sejumlah sungai meluap dan merendam sedikitnya 800 rumah warga tersebar di sejumlah Kecamatan di Blora. Ketinggian air rata0rata mencapai antara 50 Cm hingga 100 Cm.
Terparah di wilayah Kecamatan Banjarejo, tepatnya di Dukuh Jurangjero, Desa Sidomulyo. Banjir bandang akibat luapan sungai itu mengakibatkan 2 rumah roboh dan 4 lainnya rusak ringan. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Begitu mendapat laporan, Bupati Blora, Arief Rohman langsung perintahkan petugas BPBD untuk turun lapangan. ‘’Saya langsung perintahkan BPBD untuk kerahkan personil di lapangan,’’ tandasnya.
Hasil inventarisasi sementara dari BPBD Blora, di Kecamatan Cepu air menggenangi di sejumlah tempat. Di Kelurahan Cepu 59 rumah terendam, Kelurahan Balun RW 11 ada 86 rumah dengan ketinggian air rata rata antara 50 Cm – 100 Cm.
Berikut air juga menggenangi rumah warga di Desa Mulyorejo, Kecamatan Cepu. Air luapan dari Sungai Joho merendam fasilitas pendidikan SMP 4 Cepu dengn ketinggian air sekitar 30 Cm. Berikut pemukiman warga juga terendam, yakni 26 rumah di wilayah RW 02, deng-rata 50 Cm.
Di Kedungtuban
Di wilayah Kecamatan Kedungtuban ratusan rumah juga terendam. Rinciannya,
Di Desa Kedungtuban 347 rumah terendam dengan ketinggian antara 50 Cm – 150 Cm. Disusul Desa Ngraho, ada 80 rumah, Desa Wado 88 rumah, Desa Sidorejo 28 rumah.
Di Kecamatan Randublatung, 7 rumah warga di RW 1 Desa Ngliron juga terendam.
Di wilayah Kecamatan Banjarejo, banjir bandang sempat merobohkan 2 rumah warga roboh dan 4 rumah lainnya mengalami rusak ringan. Untuk jumlah rumah warga yang terendam ada 55 rumah.
Sementara itu di wilayah Kecamatan Jepon, 24 rumah warga di Desa Ngampon juga terendam air dengan ketinggian 30 cm – 50 cm. Termasuk talud sepanjang 20 meter yang ada di desa setempat ambrol.
Menurut anggota Tim URC BPBD Blora, Agung Tri, begitu ada kejadian sejumlah anggota langsung turun ke lapangan. ‘’Malam itu juga air berangsur-angsur surut, karena memang banjir bandang,’’ jelasnya. *)