BLORA topnewsdetik.com – BANDARA Ngloram di kecamatan Cepu yang telah non aktif lebih dari tiga dasawarsa kini diaktifkan kembali. Yang dulu menjadi aset kementrian ESDM kini diserahkan kepada kementerian Perhubungan.
Pasca reaktifasi bandara yang sekarang menjadi bandara komersial itu tentu akan membuat Cepu khususnya dan Blora pada umumnya lebih terkenal lagi.
Jika bandara ini sudah beroperasi berarti akses masuk Blora lebih mudah, banyak orang luar akan masuk dan melintas Blora. Semua adalah peluang untuk pertumbuhan ekonomi bagi warga Blora.
Ini yang harus menjadi prioritas utama pemerintah daerah. Segera berbenah dan tangkap peluang. Siapkan semenarik dan sebaik mungkin segala yang bisa dijual dan ditawarkan.
Jangan sampai ada dan tiadanya sama saja. Jika tidak ada perubahan lalu untuk apa?
Ada pengalaman yang tidak mengenakan, saat kita berada di luar Blora, kadangkala sebuah pertanyaan yang tidak mengenakan saat berjumpa dengan orang dan bertanya, “Blora itu daerah mana pak?”
Memang acap kali respon orang luar daerah saat saya menyebut daerah asal ketika mengenalkan diri. Biasanya saya segera menyebut Cepu dan langsung faham. Tidak sedikit yang beranggapan bahwa Cepu adalah kabupaten tersendiri. Cepu lebih dkenal daripada Blora, seperti Purwodadi dengan Grobogan.
Cepu sudah terkenal sejak lama. Di kota kecil ini ada Sekolah Tinggi Energi dan Mineral. Dulu disebut AKAMIGAS. Perguruan tinggi milik kementerian ESDM. Mahasiswanya berasal dari berbagai pelosok negeri. Anak perusahaan Pertamina juga berkegiatan di sini yakni mengeksplorasi serta mengolah minyak dan gas dari sumbernya yang tersebar di sekitarnya.
Tidak berlebihan sebutan kota minyak disematkan . Stasiun KA besar tipe C juga di sini. Ditambah lagi Arya Penangsang meninggalkan jejak kisah yang melegenda di kota ini. (Santoso Budi Susetyo S.Sos/C32/Red)