Oleh : Daryanto
WAKTU itu, 1 Februari 2022, saya pesimis apakah command center di lingkungan Pemerintah Kabupaten Blora bisa dilaunching akhir Februari 2022, dan berfungsi.
Mesi akhirnya, program “Blora Command Center” secara resmi telah diluncurkan (launching) pada Sabtu pagi (26/2/2022). Waktu itu bertepatan dengan satu tahun kepempimpinan Bupati H. Arief Rohman, S.IP, M.Si dan Wakil Bupati Tri Yuli Setyowati, ST, MM di Kabupaten Blora.
Hal itu, sebagai wujud komitmen Bupati untuk mewujudkan transformasi digital di Kabupaten Blora, agar Blora menjadi lebih maju, baik dari penyelenggaran pemerintahan hingga masyarakatnya.
Kepala Dinkominfo Blora, Pratikto Nugroho S.Sos, MM, mengemukakan, bahwa Command Center ini merupakan salah satu bentuk komitmen serius Pemkab Blora dalam mewujudkan transformasi digital.
Dijelaskannya, bahwa dalam Dashboard Command Center yang telah dilaunching ini dapat menampilkan 10 item.
Termasuk salah satunya adalah fitur analisis Media Sosial, yang memungkinkan Bupati dan Wakil Bupati untuk mengetahui dan menyerap aspirasi masyarakat Blora di media sosial.
Saat ini muncul pertanyaan, sampai dimana jilid command center itu ? Eman-eman, tekad Bupati Blora, H. Arief Rohman yang sangat mulia untuk merubah peradaban pemerintahan di Blora, nyaris tidak ada kabar progresnya.
Pertanyaan yang paling mendasar waktu itu (sebelum dilaunching), adalah – maaf – siapkah jajaran dibawahnya untuk merubah mental njagake barang mung sak olehe (bekerja ala kadarnya – red) ?
Masih lekat diingatan, dalam rapat koordinasi Senin (31/1/2022) – dihadiri OPD dan Camat se -Blora, Bupati Arief menargetkan agar command center segera terealisasikan di Bulan Februari ini. Juga agar adanya kanal aduan online.
Baik Dinas Kominfo maupun Bagian Prokompim Setda Blora diminta untuk merumuskan aduan yang online juga melalui medsos dan sebagainya untuk menjadi perhatian.
Awam mungkin sedikit kepo, apa sih itu command center dan bakal seperti apa kinerja pemerintahan di Blora jika command center terealisasi ?
Sedikit cerita teman, banyak dari kita sering menonton film perang atau film yang berlatar belakang militer dimana terdapat adegan seorang Jenderal yang sedang mengawasi kegiatan anak buahnya.
Sang Jendral sesekali melakukan perintah melalui beberapa layar monitor yang terhubung ke kamera satelit di suatu ruangan yang dipenuhi peralatan komunikasi canggih lainnya.
Itu barangkali gambaran sebuah ruangan yang disebut dengan Command Centre (CC). Di era serba digital seperti ini, Command Centre tidak hanya ada dan dibutuhkan di dunia militer, melainkan dibutuhkan di dunia sipil. Seperti di pemerintahan, pengelola kawasan seperti bandara, pelabuhan, terminal, kawasan industri dan lainnya.
Secara umum Command Centre dapat diartikan sebagai suatu tempat atau lokasi untuk menyediakan perintah, koordinasi, dan pembuatan keputusan cepat dalam mendukung atau merespons kejadian penting.
Command Center adalah sebuah lokasi yang lengkap dengan infrastruktur yang diperlukan, di mana seorang pemimpin atau pengambil keputusan bersama-sama dengan melakukan pertemuan, mengambil keputusan menugaskan, mengkoordinasi, memonitor dan mengontrol seluruh tindakan yang diperlukan sebagai respon terhadap persoalan yang ada.
Berbagai persoalan yang ada, mulai dari tindakan tanggap darurat, action plan untuk perbaikan dan pemulihan, langkah pengadaaan, termasuk langkah penyediaan informasi publik.
Meningkatkan Pelayanan
Melihat pentingnya fungsi Command Centre saat ini, banyak pemerintah daerah baik kota atau kabupaten yang membangun Command Centre untuk mendukung operasional pemerintahan dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Bahkan Command Centre juga dijadikan sebagai salah satu ikon implementasi Smart City di suatu daerah.
Sebagai gambaran umum, ruang kendali dirancang sebagai suatu sistem informasi yang memiliki berbagai kemampuan, diantaranya sistem yang mengumpulkan data dan informasi dari berbagai sumber media, offline dan online pada khususnya.
Juga pengumpulan data di internet dalam bentuk website, berita maupun social network harus dapat dilakukan secara otomatis, sistem yang mengatur data dan informasi agar dapat lebih mudah diolah dan dianalisa, termasuk sistem yang dapat menyajikan informasi secara akurat dan sesuai dengan kebutuhan kebutuhan dan hak akses yang ditentukan.
Di ruang Command Center, akan mampu memuat sistem yang mampu mendistribusikan informasi yang dapat diakses kapan saja, dimana saja melalui berbagi media sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.
Sistem tersebut akan menyimpan, mengatur, mengolah dan menyajikan data informasi yang dikumpulkan tersebut dalam suatu basis data yang besar.Tata cara penyimpanan dan pengorganisasian dilakukan secara otomatis menggunakan sistem serta dapat dilakukan modifikasi dengan mudah, sehingga apabila ada perubahan dalam pengorganisasian dapat dilakukan tanpa membutuhkan tenaga ahli, cukup dengan tenaga administrator yang mengetahui pengoperasian aplikasi tersebut.
Proses dimulai dari media monitoring secara otomatis dengan mesin, kemudian analisa media, baik trend, influencer, sentimen positif dan negatif,penentuan prioritas issue dan akhirnya merekomendasikan tindak lanjut ke kampanye media yang efektif. Software akan melakukan dukungan proses terutama otomasi pengambilan konten dan analisa untuk mendukung suatu keputusan.
SDM Memadai
Inilah kunci dari segala kunci terwujudnya Command Center di Pemkab Blora, yakni perlu didukung SDM yang memadai yang tergabung dalam satu Tim efektif yang mampu mengumpulkan data dan informasi dari berbagai sumber media online dan aduan internal dan eksternal secara otomatis.
Dengan demikian, sistem akan memudahkan dalam pengolahan, analisa dan distribusi data dan informasi tersebut sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan.
Jika itu terlaksana, akan dapat dirumuskan saran dan masukan kepada Pimpinan Daerah atau stakeholder terkait sehingga dapat diambil keputusan yang cepat, tepat, akurat dan tuntas.
Persoalan yang mendasar di Blora waktu itu adalah siapkah jajaran di bawah Bupati/Wakil Bupati (pemimpin) untuk bekerja serba cepat, tersistem dan serba digital. Bahkan, satu hal yang paling mendasar adalah merubah mental bekerja ala kadarnya ?
Perlu pemahaman bersama, bahwa pembangunan Command Centre sebagai digitalisasi yang dilakukan oleh pemerintah daerah. Untuk itu perlu komitmen dari semua pihak bahwa merupakan keharusan untuk memanfaatkan secara optimal dari Command Centre tersebut.
Jangan sampai Command Centre tidak dimanfaatkan secara optimal. Jangan sampai hanya berfungsi sebagai monitor CCTV atau bahkan layar untuk video conference dan online meeting. Ingat Command Centre biaya investasinya sangat mahal. *)