Dengan kata lain, nantinya bakal ada dua pasang calon Bupati dan Wakil Bupati yang akan bertarung di Pilkada Blora 2020, 9 Desember mendatang.
Dua pasang calon itu, yakni pasangan H. Arief Rohman dan mBak Etik – panggilan akrab Tri Yuli Setyowati (diusung PKB, PDIP, Golkar dan PKS) melawan pasangan yang bakal diusung PPP dan Nasdem).
Sangat menarik memang membaca koalisi Nasdem dengan PPP, termasuk memprediksi siapa calon yang bakal diusung oleh Partai Nasdem Blora, pemilik 7 kursi di DPRD Blora itu.
Dari sisi peluang koalisi tampaknya cukup longgar bagi Nasdem untuk menggalang koalisi. Menyusul, hingga saat ini yang jelas-jelas berkoalisi dengan PDIP, selain PKB adalah Golkar dan PKS.
Berbagai Kemungkinan
Meski semuanya masih dinamis, anggap saja, selain PDIP, PKB, Golkar dan PKS, masih ada 6 partai lagi yang belum diketahui mau berkoalisi model apa. Hanya saja anggap saja Nasdem berkoalisi dengan PPP, dipastikan Pilbup Blora akan diikuti dua pasang calon.
Sekedar merefresh, sebelum rekomendasi PDIP untuk Pilkada Blora diumumkan, DPD Partai Nasdem Blora dikabarkan akan mengusung Hj. Umi Kulsum di Pilkada. Waktu itu, Ketua DPD Partai Nasdem Blora, Sri Sudarmini minta sabar soal kepastian Nasdem yang akan mengusung istri Bupati Blora, H. Djoko Nugroho itu.
Sekali lagi semua masih dinamis atau semua kemungkinan tetap saja bisa terjadi. Simak saja bahwa Ketua DPD Partai Golkar Blora, Siswanto Spd menyatakan pihaknya tetap yakin hingga 90 persen bahwa Pilkada Blora nanti akan diikuti oleh calon tunggal.
Arief Rohman, calon Bupati Blora yang mendapat rekomendasi dari PDIP, dengan bahasa begitu santun menyatakan, bahwa semua biar mengalir. Namun demikian secara tersirat dia mengatakan, ”bismillah sudah siap “bertarung” dengan pasangan siapa saja. Niat ingsun arep nata mBlora.” *)