BLORA, topdetiknews.com – Upaya menjaga ketahanan pangan nasional, Anggota Komisi IV DPR, Firman Subagyo menyarankan agar para petani mulai beralih menggunaan pupuk organik dengan alasan penggunaan pupuk kimia bisa berpengaruh terhadap produksi hasil pertanian nasional.
Hak tersebut disampaikan Anggota Komisi IV DPR, Firman Subagyo kepada wartawan di sela-sela acara Bimbingan Teknis (Bimtek) UPPO, Jaringan Irigasi, Jalan Usaha Tani, Pembiayaan Pertanian dan Alsintan Untuk Pembangunan Usaha Pertanian di Hotel Almadina Blora, Kamis (29/09/2022).
“Untuk itu kita harus melakukan gerakan menggunakan Pupuk Organik dalam rangka memperbaiki unsur kesuburan lahan dan meningkatkan produksi nasional,” ujar Politikus Golkar, Selasa (26/7/2022).
Sekarang ini, menurut Firman banyak lahan pertanian saat ini sudah mulai titik jenuh dan tidak produktif, karena pupuknya itu berlebihan menggunakan pupuk kimia.
Oleh sebab itu Politisi dari Golkar tersebut mengajak dan memberikan bimbingan kepada para petani untuk bisa membuat pupuk sendiri.
Menurutnya ternak diBlora terutama sapi populasinya luarbiasa, kalua hendak mengolah kotorannya saja untuk blora sendiri tidak akan kekurangan namun, lanjutnya
“ jika mereka memproduksi pupuk organik sendiri tapi belum bisa menjualnya karena blm memiliki ijin, kali ini saya dadangkan pendamping yang akan mendampingi mereka dan menguruskan ijinnya secara Gratis,” Tegasnya
Ia juga menyampaikan kalua akan selalu membantu kelompok penggiat pertanian.
“Kita akan berusaha untuk membantu subak dan kelompok demikian juga penggiat-penggiat yang berkaitan dengan sektor pertanian. Kita sudah bantu UPPO (unit pengolahan pupuk organik, sapi betina produktif ada juga jalan usaha tani dan alat-alat tani lainnya,” terang Firman.
Lebih lanjut, Firman menambahkan, melalui Bimtek yang menyasar seluruh masyarakat di Blora ini dapat menjadi salah satu peluang besar bagi petani untuk mulai lebih memaksimalkan pupuk organik. Dalam kurun waktu jangka panjang, kesuburan tanah petani di Blora akan terjamin dibandingkan menggunakan pupuk kimia.
Di Blora, lanjut Firman, populasi sapi sangat tinggi. Dalam satu hari, satu ekor sapi dapat menghasilkan sedikitnya 10 kilo gram kotoran. Jika dikalikan jumlah sapi yang ada di Blora sudah berapa banyak kotoran sapi yang bisa dimanfaatkan.
Firman berujar, dirinya siap membantu proses pengawalan dan pendampingan bantuan ini, sehingga dapat benar-benar meningkatkan kesejahteraan peternak dari penjualan pupuk organik yang dihasilkan.
“Mulai proses pemeliharaan, pembuatan pupuk, hingga penjualan akan kita dampingi. Sehingga produk ini bisa berjalan,” pungkas Firman.