Akankah Slogan Blora Menjadi ASRI ?

oleh -325 Dilihat
oleh
Ucapan pelantikan Dewan

Oleh : Daryanto

” SINYAL kata ASRI untuk Blora itu bakal menjadi kenyataan sudah ada. Seperti halnya, pernyataan incumbent H. Arief Rohman yang sudah memperoleh rekomendasi dari sejumlah Partai, diantaranya PKB dan Nasdem itu menyatakan, bahwa calon pasangannya dari profesional, pengusaha, dan senior. Pengalamannya lumayan, dan yang pasti sosok yang dimaksud adalah perempuan. ”

Bupati Blora

SUDAH terpahamkan oleh banyak orang bahwa slogan Blora adalah Kota Mustika. Kata “Mustika” merupakan akronim dari Maju, Unggul, Sehat, Tertib, Indah, Berkelanjutan, dan Aman. Sampai saat ini pun, semboyan Kota Mustika sering terlihat pada gapura di perbatasan jalan-jalan menuju Blora Kota.

Menjelang Pilkada di Blora yang juga dikenal sebagai daerah penghasil minyak sehingga Blora pun kerap dijuluki sebagai Kota Minyak (meski bagi warga Blora sendiri sering protes belum menikmati kesejahteraan dari sebutan Kota Minyak itu), ramai diperbincangan orang di medsos tentang Blora ASRI.

Dari bocoran alus, bahwa kata ASRI itu merupakan akronim dari Arief Rohman dan Setyorini. Sejauh mana kebenarannya apakah sosok dua orang itu akan menjadi pasangan di Pilkada Blora November 2004 mendatang juga belum bisa dipastikan. – karena kepastian itu akan diperoleh setelah ada deklarasi.

Namun demikian sinyal kata ASRI itu bakal menjadi kenyataan sudah ada. Seperti halnya, pernyataan incumbent H. Arief Rohman yang sudah memperoleh rekomendasi dari sejumlah Partai, diantaranya PKB dan Nasdem itu menyatakan, bahwa calon pasangannya dari profesional, pengusaha, dan senior. Pengalamannya lumayan, dan yang pasti sosok yang dimaksud adalah perempuan.

Bagi warga Blora, dari kisi-kisi yang disampaikan Arief Rohman tersebut, tentu sudah gamblang. Mendekati kebenaran adalah nama Setyorini. Pertanyaannya, sosok perempuan yang disebut-sebut akan menjadi pasangan incumbent itu, kelak akan diusung oleh partai apa ? Pertanyaan ini perlu dicari jawabannya, karena akan menggambarkan bagaimana kontestasi di Pilkada Blora.

Tampaknya prediksi siapa pasangan Arief Rohman dan partai apa saja yang akan mengusungnya, termasuk siapa kelak pasangan yang akan menjadi pesaingnya, akan lebih menarik dibanding mempertanyakan apakah kata ASRI itu menyamai slogan dari Kabupaten Wonosobo, yang merupakan akronim dari Aman – Sehat – Rapi – Indah.

Beberapa kemungkinan bisa saja terjadi di Pilkada Blora jika Arief akan berpasangan dengan Setyorini. Diantaranya, jika dari bocoran alus yang ada benar adanya, yakni nantinya Setyorini akan diusung Gerindra – beberapa Parpol diprediksi juga akan mengusung pasangan ini. Mulai Perindo, PAN, PKS dan sejumlah partai lainnya

Dengan demikian ada gabungan beberapa Parpol yang memiliki sejumlah kursi di DPRD Blora, berkemungkinan akan mengusung pasangan calon. Sebut saja, PDIP yang memperoleh 8 kursi, cukup berkoalisi dengan Hanura yang mempunyai 1 kursi di DPRD, sudah bisa mengusung pasangan.

Baca Juga :  Dinkes Kembali Ingatkan Warga Giat PSN, Sebulan Ada Tambahan 16 Kasus DB Baru di Blora

Kemungkinan lain, bisa saja Golkar yang mempunyai 5 kursi akan berkoalisi dengan PDIP untuk mengusung pasangan calon. Dengan demikian sejumlah prediksi berkemungkinan muncul. Seperti bisa saja koalisi yang akan mengusung pasangan calon PDIP – Golkar dan Hanura.

Bahkan bisa saja, nanti Golkar maupun Hanura akan masuk koalisi sejumlah parpol yang mengusung pasangan Arief Rohman dan Setyorini. Jika ini terjadi bisa saja nanti akan terjadi Calon Tunggal (Catung) di Pilkada Blora 2024 ini. Meski tampaknya jauh api dari panggang untuk mewujudkan hal ini.

Bukankah masih ada Demokrat yang mempunyai 3 kursi di DPRD Blora, dan bisa saja berkemungkinan akan berkoalisi dengan PDIP untuk mengusung pasangan calon. Dari sejumlah prediksi yang ada itu, tampaknya minimal Pilkada Blora akan diikuti dua pasang calon – dan bahkan bisa jadi tiga pasang calon.

Ada beberapa bocoran kasar, bahwa langit akan menentukan siapa kelak pasangan yang akan berkontestasi di Pilkada Blora 2024. Termasuk dekengan pusat akan menentukan siapa yang kelak akan memenangkan kontestasi. Ini akan menjadi menarik untuk terus dicermati.

Terkenal Mblandang

Menyitir pernyataan Ketua Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Dr. Dino Patti Djalal, yakni, jarang ada Bupati yang punya wawasan luas seperti Bupati Blora saat ini (Arief Rohman). Biasanya malah Kemenlu cari daerah mana yang siap, ini justru Bupatinya yang aktif membangun komunikasi dengan FPCI, Bupati Arief memang pantas dijuluki Bupati paling Mblandang saat memimpin Blora.

Diketahui, bahwa Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Komunitas Politik Luar Negeri Indonesia, sebuah komunitas hubungan internasional terbesar se Asia Tenggara. Mblandhang ini jangan diartikan negatif, karena memang tidak dalam konteks persaingan. Mblandhang sendiri artinya sesuatu yang sangat cepat, dimana secara leksikal bermakna sesuatu yang lebih dari batas.

Sekedar mereview, sejak tahun 1992 bupatinya dua kali jabatan, disusul 1999 lagi-lagi bupati dua kali masa jabatan, tahun 2009 kembali bupati juga dua kali jabatan, baru kali ini sejarah tercipta di Blora. Bupatine mblandang. Untuk mengikutinya dijamin akan keponthal-ponthal.

Sekali lagi, jangan karena gething mburu sengit, lantas apa yang dilakukan Bupati Blora saat ini dimaknai kemajon. Karena sejatinya, kemajon berasal dari akar kata maju. Kata tersebut mendapat imbuhan ke dan en hingga menghasilkan kata kemajon. Jika diartikan, kemajon adalah melebihi batas.Kemajon bisa dimaknai positif maupun negatif. Hal ini tergantung pada konteks penggunaannya. Lagi-lagi kalau dalam sebuah kontestasi atau persaingan untuk kepentingan tertentu, itu bisa dimaknai negatif.

Baca Juga :  Ojo Wani Karo Wong Nduwe Kuasa, Nduwe Duik, Karo Wong …

Fakta yang tidak terelakkan, ini capaian pembangunan di Blora tahun 2021 hingga 2023, saat dipimpin Bupati Arief Rohman. Jalan sepanjang 300 Kilometer lebih dengan anggaran mencapai kurang lebih Rp 800 Miliar lebih telah dibangun. Keberhasilan ini ditempuh dengan berbagai skema, mulai dana pinjaman, Banprov, APBD murni termasuk dana Inpres jalan.

Yang terbaru, pada tahun 2023 ini Blora mendapat dana Inpres yang barangkali terbesar dibanding daerah lain di Jateng. Dua ruas jalan di Blora Selatan, yakni Jalan Temulus (Randublatung) – Sumber (Kradenan), dan jalan Wulung (Randublatung) – Klatak (Jati), yang rusak bertahun-tahun sudah mendapat bantuan pembangunan dari pusat senilai hampir Rp 50 miliar.

Berikut jalan Randublatung – Getas yang dibangun dengan skema dana Inpres Rp 53 M berhasil dilaksanakan. Dan jika jalan ini sudah selesai, nantinya terkoneksi dengan Ngawi, Jawa Timur, dan tidak menutup kemungkinan, lebaran tahun depan (2024) para pemudik sudah bisa jajal jalan Ngawi tembus Randublatung.

Untuk konstruksi jalannya, beton rigid ketebalan 25 Cm, dengan tulangan tunggal. Semula lebar jalan antara 3 – 5 Meter akan dilebarkan menjadi 6 M, ada bahu jalan.

Belum lagi, ruas jalan Blora – Purwodadi juga mendapat anggaran inpres jalan sebesar Rp 156 Miliar dan di bulan September 2023 ini segera dibangun. Saat ini pekerjaan tengah berjalan.

Prestasi membanggakan diraih Kabupaten Blora di bidang kesehatan baru-baru ini . Yakni berhasil menyabet predikat kabupaten sehat tahun 2023, dan atas prestasi itu Blora memperoleh penghargaan Swasti Saba Padapa atau penghargaan “Kota Sehat” dari Kementerian Kesehatan.

Juga meraih anugerah Meritokrasi 2023 dari Komisi Aparatur Negara (KASN). Yang paling gres, prestasi mengkilap juga diraih Blora di tahun 2023. Yakni, Kali memperoleh penghargaan Innovative Government Award (IGA) 2023 dari Kemendagri, dengan predikat Kabupaten Terinovatif.

Tahun lalu, yakni di tahun 2022, Kabupaten Blora juga berhasil meraih penghargaan Innovation Government Award (IGA) 2022 dari Kementerian Dalam Negeri dengan predikat Kabupaten Sangat Inovatif. ***

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.