Di Ruangan kerjanya, Direktur PT. BPR BKK Blora (Perseroda), Puguh Haryono mengungkapkan Secara Konsolidasi Aset PT. BPR BKK Blora (Perseroda) Meningkat Rp. 28,9 miliar.
Aset PT BPR BKK Blora (Perseroda) secara konsolidasi meningkat Rp. 28,9 miliar. Di akhir 2020, aset PT BPR BKK Blora (Perseroda) tercatat Rp. 338.6 miliar, meningkat menjadi Rp. 367,6 miliar di akhir 2021 atau meningkat 8,56 persen.
Peningkatan aset tersebut di sebabkan adanya pertumbuhan dana pihak ketiga baik tabungan dan deposito mengalami kenaikan 72,7 persen. Pada 2020 sebesar Rp. 85,11 miliar dan tumbuh menjadi Rp. 226,62 miliar di akhir 2021.
Sementara kredit yang disalurkan di akhir 2021 mencapai Rp. 258.16 miliar. Dan ini meningkat 1,74 persen dibanding di akhir 2020 yang mencapai Rp. 526.67 miliar.
Hal ini dikemukakan Direktur PT. BPR BKK Blora (Perseroda), Puguh Haryono saat ditemui media ini di ruang kerjanya, Selasa (08/03/2022).
“Meski situasi pandemi yang membuat perekonomian yang tak stabil, namun Alhamdulilah kinerja PT. BPR BKK Blora (Perseroda) dari tahun ke tahun selalu mengalami pertumbuhan baik dari sisi aset, tabungan, deposito dan Iaba. Artinya, walupun di masa pandemi ini kita masih bisa terjaga dengan bagus,” ujar Puguh.
Dengan Peningkatan aset tersebut, tambah Puguh, menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat Blora dan sekitarnya kepada PT. BPR BKK Blora (Perseroda).
Dalam menjalankan bisnisnya di tengah pandemi, Puguh mengaku ada beberapa strategi untuk tetap mempertahankan kinerja. Diantaranya, penguatan likuiditas, dalam rangka pemenuhan kebutuhan pembiayaan masyarakat, efisiensi dengan mencoba untuk melakukan penghematan di biaya operasional, ada biaya-biaya yang tidak terlalu dibutuhkan dalam supporting bisnis dan mendukung program pemerintah dalam restrukturisasi kredit, relaksasi sesuai dengan arahan OJK.
Puguh berpesan kepada masyarakat untuk gemar menabung demi kebutuhan masa depan dan permodalan usaha.*)
